Belajar dan Sahabat




Saya belajar tentang :
Saya belajar apa yang saya anggap terbaik, bukan tentu yang terbaik dari-Nya. Dan sebaliknya, yang terbaik dariNya belum tentu kita senangi. Teruslah bersyukur kepada-Nya atas semua nikmat dan karunia-Nya. Manusia hanya dapat terus berdoa dan berusaha untuk mendapat yang terbaik dari-Nya.

Saya belajar seberat apa pun cobaan yang diberikan oleh-Nya, pada akhirnya akan membuat kita menjadi manusia yang lebih bertanggung jawab dan berguna. Syukurilah seluruh anugerah-Nya dengan hati ikhlas dan tulus. Everything happens, happens 4 a reasons.

Saya belajar bahwa kedewasaan itu lebih berkaitan dengan berapa banyak pengalaman yang kita miliki dan apa yang kita pelajari dari pengalaman tersebut, dan kurang berkaitan dengan seberapa tahun usia kita.

Saya belajar walaupun kita berpikir tidak ada lagi yang dapat kita berikan dan lakukan, ketika seorang teman kesusahan dan membutuhkan kita, kita akan selalu menemukan kekuatan dan jalan untuk terus menolong.

Saya belajar jangan membandingkan diri sendiri dan kesusahan kita dengan orang lain, karena masing-masing kita berbeda.

Saya belajar bahwa latar belakang & lingkungan mempengaruhi pribadi saya, tapi kita tetap bertanggung jawab & menentukan masa depan kita sendiri.

Saya belajar bahwa saya harus bertanggung jawab atas apa yang telah saya lakukan, tidak peduli bagaimana perasaan kita.

Saya belajar bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti saya dapat berlaku sesuka hati saya tanpa memikirkan perasaan orang lain.

Saya belajar bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri saya...

Saya belajar bahwa tidaklah penting apa yang saya miliki, tapi yang penting adalah siapa saya ini sebenarnya....

Saya belajar jangan menilai orang dari penampilannya saja, itu bisa menipu. Bicara dan kenalilah orang tersebut lebih mendalam. Setiap orang memiliki kelebihan dan kebaikannya masing-masing,meskipun tidak ada orang yang sempurna di dunia.

Saya belajar di saat susah lebih terlihat mana teman sejati dan bukan.

Saya belajar bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda yang sama, tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda....

Saya belajar bahwa saya tidak dapat merubah orang yg saya sayangi, tapi semua itu tergantung dari diri mereka sendiri....

Saya belajar bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa saat saja untuk menghancurkannya...

Saya belajar bahwa tidak masalah berapa buruknya patah hati itu, dunia tidak pernah berhenti hanya gara-gara kesedihan saya...

Saya belajar hanya karena 2 orang berbeda pendapat dan tidak terlihat mesra, bukan berarti mereka tidak saling menyayangi, mencintai & setia. Dan hanya karena mereka selalu sependapat dan terlihat mesra, bukan berarti mereka selalu saling menyayangi, mencintai & saling setia.

Saya belajar bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati...

Saya belajar bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak menyayangi saya....

Saya belajar bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain menyayangi saya. Saya hanya dapat menunjukkan & melakukan sesuatu untuk orang yang saya sayangi... selanjutnya terserah mereka.

Ternyata di Dunia ini selain Tuhan yang selalu menjaga kita dan keluarga dan sanak saudara yang selalu ada setiap waktu saat kita d rumah, Tuhan juga tidak membiarkan kita diluar sana sendirian “ TEMAN ADALAH CARA TUHAN MENJAGA KITA”.






Seperti Cerita tentang :

Cerita Ini ditulis oleh seorang dokter dari rumah sakit Metro Denver (Colorado)

Dalam perjalanan pulang ke rumah dari sebuah pertemuan sore ini sekitar pkl. 5:00, terjebak dalam kemacetan di jalan di Colorado Blvd., dan tiba-tiba mobil saya mulai tersendat-sendat dan akhirnya mati. Dengan susah payah saya bisa mendekati sebuah pompa bensin, lega karena saya tidak menghalangi jalan dan mencari tempat hangat untuk menunggu mobil derek. Tapi tidak ada yang mau berhenti. Sebelum saya mulai menelpon, saya melihat seorang wanita berjalan keluar dari sebuah minimart, dan ia terpeleset di jalan es dan jatuh di dekat pompa bensin, saya bergegas ke ibu ini untuk melihat apakah ia baik-baik saja.

Ketika saya tiba disana, terlihat bahwa ia sedang tersedu-sedu lebih karena sedihnya, dan bukan karena jatuhnya; ia adalah seorang gadis muda yang kelihatan begitu awut-awutan dengan lingkaran hitam di sekitar matanya. Ia menjatuhkan sesuatu ketika saya membantu ia bangun, dan saya ambil untuk diberikan ke dia. Ternyata uang logam satu nikel.

Saat itu, saya jadi menyimpulkan: wanita menangis, Suburban tua yang dipenuhi dengan barang-barang dan 3 anak di belakang (1 di tempat duduk depan) , dan meteran pompa menunjukkan $4.95.
Saya bertanya apakah semuanya baik-baik saja dan apakah ia membutuhkan bantuan, dan ia lalu berkata, “Saya tidak ingin anak saya melihat saya menangis!”. Jadi kami berdiri menjauh dari mobilnya ke balik pompa. Ia bercerita bahwa ia sedang menuju ke California dan situasinya sangat sulit buat dia saat ini. Saya bertanya, “Apakah anda berdoa?” Ia mundur sedikit, tapi saya yakinkan bahwa saya bukan orang gila dan berkata, “IA mendengar kamu, dan IA mengirim saya.”

Saya mengambil kartu kredit saya dan menggesek di card reader dari pompa tersebut sehingga mobil wanita itu bisa terisi penuh, sementara bensinnya diisi, saya berjalan ke McDonald di sebelah dan membeli 2 kantung besar makanan, beberapa voucher untuk dipakai nanti, dan segelas besar kopi.
Ia memberikan makanan itu kepada anaknya, yang langsung menyambar seperti serigala kelaparan, dan kami berdiri di sebelah pompa sambil memakan kentang dan berbicara sedikit.

Ia memberitahu namanya, menceritakan bahwa ia tinggal di kota Kansas. Teman laki-lakinya meninggalkannya 2 bulan yang lalu sehingga ia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ia juga tahu bahwa ia tidak akan bisa membayar sewa rumah bulan January nanti. Dan dalam keadan putus asa ia menelpon orang tuanya yang tidak pernah dihubunginya selama 5 tahun. Mereka tinggal di California dan akhirnya setuju untuk dia tinggal dengan mereka sampai ia bisa mencari uang disana.

Jadi ia mengemas semua barangnya ke dalam mobil milik satu-satunya. Ia memberitahu anak-anaknya bahwa mereka akan ke California untuk merayakan Natal, tetapi tidak memberitahu bahwa mereka akan tinggal disana.

Saya berikan sarung tangan saya, memberikan pelukan kecil dan membacakan sebuah doa cepat bersama dia agar ia selamat dalam perjalanannya. Ketika saya berjalan menuju mobil saya, ia bertanya, “Apakah, Anda malaikat atau apa?”

Ini yang membuat saya terharu. Saya berkata, “Ibu, saat ini malaikat sangat sibuk, sehingga kadang-kadang TUHAN memakai orang biasa.”

Adalah sangat mengharukan untuk menjadi bagian dari keajaiban seseorang. Dan ternyata, Anda sudah bisa menebak, ketika saya menuju ke mobil, ternyata mobil saya bisa langsung distarter dan pulang ke rumah tanpa masalah. Saya akan ke bengkel besok untuk memeriksakan, tapi saya kira teknisi tidak akan mendapatkan sesuatu yang salah.

Kadang-kadang Malaikat terbang sangat dekat dengan Anda sehingga Anda bisa mendengar getaran sayapnya...

Mazmur 55:23 - “Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau. Tidak akan selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.”
Permintaan saya adalah pilihlah orang yang Anda mau TUHAN berkati, terutama pada bulan-bulan terakhir di 2010, dan saya memilih Anda. Tolong berikan cerita ini ke orang lainnya agar mereka diberkati. Ini doanya:

“Bapa, saya memohon Bapa untuk memberkati anakku, cucuku, teman2ku, keluargaku dan orang yang membaca artikel ini sekarang. Tunjukkan kepada mereka pernyataan cinta dan kasihMU. Roh Kudus, Saya memohon Engkau untuk membimbing jiwa mereka saat ini. Dimana ada luka, sembuhkan dan berikanlah mereka pengampunan dan kedamaianMU. Dimana ada kebingungan, lepaskanlah keyakinan yang baru melalui berkatMU, dalam nama Yesus. Amin.”

Ketika Setan datang mengetuk pintu anda, katakan, “Tuhan Jesus, tolong enyahkan dia dari saya.”

Seperti cerita itulah kira-kira Tuhan memberikan saya teman yang sangat luar biasa di mana sejak kami di pertemukan saat umur kami 5thn dan kami beranjak remaja dan dan berjalan ke tahap dewasa dimana kita belajar katekisasi di situlah kami mulai kompak kami sering berkumpul doa bersama, sharing, saling memberi berkat dan saling belajar tentang hidup ini dan tidak lupa untuk bersyukur. Senang rasanya. Tapi sejak dua tahun belakangan ini karena kuliah kami yang cukup padat sulit untuk kami untuk berkumpul kembali. Tapi di balik itu semua Tuhan telah merencanakan yang lebih indah lagi bagi kami suatu hari nanti.
“Teman di manapun kalian saat ini doaku akan selalu bersamamu”







Anjelita Siahaan (Politeknik Negri Bandung)
Indri Yulita Sihombing (STIKEP PPNI Jabar)
Magdalena Hutapea (Universitas Jendral Ahmad Yani)
Marevelia Vatarsony Munthe (School Of Manajemen Bakrie)
Oktaviana Sitinjak (Universitas Jendral Ahmad Yani)
Sasmi Manulang (Sekolah Tinggi Hukum Bandung)
Rina Agustina Panjaitan (universitas padjajaran)